Minggu, 23 Februari 2014

Puisi

SAAT AKU BUTUH CINTA


Sepi, sunyi, hening, diam …
Dunia bagai mati 
Tak ada kehidupan
Tak ada rasa, hampa 
Yang ada hanya kebekuan
Yang ada hanya kebisuan  
Yang ada hanya kegersangan

Saat itu aku baru sadar
 Bahwa aku butuh cinta
Bahwa aku butuh kasih dan sayang
 Tanpa cinta, hidup terasa hampa
Tanpa cinta dunia terasa mati
 Dan tanpa cinta alam pun tak akan bersemi

Cinta … sebuah kata, sejuta makna
Cinta adalah harapan
 Cinta adalah keindahan
Cinta adalah nilai-nilai
 Yang penuh cita rasa

Dengan cinta, kita bisa memandang dunia
Dengan cinta, kita dapat menciptakan 
harapan dan impian
Dengan cinta
 Kita mampu meraih angan-angan
Aku, kau, dia, mereka,
 kita semua membutuhkan cinta

Karena kita tercipta pun dari cinta
Sebab Tuhan pun 
menciptakan dunia ini dengan cinta …


Minggu, 16 Februari 2014

BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN

A.   Pengertian Kerja Sama, Kolega, dan Pelanggan
Setiap aktivitas dalam suatu oraganisasi/perusahaan merupakan tempat dimana orang-orang dapat bekerja sama dengan dengan para pegawai, kolega, atau dengan pelanggan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini penting karena tidak ada seorang pengusaha pun yang sukses karena hasil kerja atau usahanya sendiri. Semua pekerjaan menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab bersama yang tidak dapat diselesaikan oleh kita sendiri. Pada umumnya suatu pekerjaan agar dapat dilaksanakan dengan baik diperlukan penjelasan mengenai isinya, cara melaksanakannya, atau hal-hal yang lain yang dianggap perlu. Semua itu selalu membutuhkan kehadiran dan peran orang lain.
Dalam praktek, jika kerja sama dilakukan dengan banyak orang, maka suatu organisasi harus disusun dengan lebih baik. Hal ini berarti tanpa suatu organisasi , maka proses kerja sama itu hanya bersifat sementara dimana hubungan kerja sama antara pihak-pihak yang bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu salah satu kunci sukses dalam bekerja sama dengan pihak lain.
Untuk menerapkan prinsip-prinsip kerja sama dengan kolega dan pelanggan, dasar utamanya adalah keahlian yang berbeda-beda dari setiap orang yang bekerja sama menjadi sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Oleh karena itu selain keahlian juga kemampuan untuk menyesuaikan diri  dalam lingkungan, yaitu dengan memerhatikan sikap dan budi bahasa yang baik, sopan santun, tegur sapa dengan senyum yang tulus, serta dengan berbicara yang ramah dan penuh perhatian, sehingga akan terjalin rasa saling menghormat. Kata-kata seperti terimakasih, silakan, atau mohon maaf akan menambah semangat persaudaraan. Sikap yang baik terhadap teman bekerja atau kepada setiap orang akan meningkatkan dan memperlancar kerja sama antarpribadi, antarunit, atau antara bawahan dan atasan. Apabila hal-hal tersebut dapat tercipta dengan baik di tempat kerja, tentunya akan meningkatkan produktivitas kerja yang sangat diperlukan dalam menjalankan roda orgaisasi.
1.     Pengertian dan Aspek Kerja Sama
Kerja sama merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang seperti dengan kolega maupun pelanggan untuk mencapai tujuan bersama dan saling memberi manfaat. Kolega adalah rekan kerja atau pegawai sedangkan pelanggan artinya mitra atau orang yang menggunakan barang dan jasa secara tetap. Hal ini menggambarkan suatu keterkaitan hubungan yang saling membutuhkan antara pegawai, kolega, dan pelanggan dalam mencapai suatu tujuan. Berikut ini adalah pengertian kerja sama menurut pendapat beberapa ahli.
a.    Menurut Moh. Jafar Hafsah, kerja sama atau “kemitraan” adalah suatu strategis bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.
b.    Menurut H. Kusnadi, kerja sama diartikan sebagai dua orang atau lebih untuk melakukan aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu.
Dari dua pengertian diatas, ada beberapa aspek yang terkandung dalam kerja sama yaitu sebagai berikut.
a.    Dua orang atau lebih, artinya ada kerja sama kalau ada minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu sukses tidaknya kerja sama ditentukan oleh peran dari kedua orang/pihak yang bekerja sama tersebut.
b.    Aktivitas, yaitu menunjukkan bahwa kerja sama terjadi karena adanya aktivitas yang dikehendaki bersama sebagai alat untuk mencapai tujuan dan ini membutuhkan strategi (bisnis/usaha).
c.    Tujuan/target, merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerja sama usaha tersebut, biasanya tujuannya berupa keuntungan baik secara finansial maupun nonfinansial yang dirasakan atau diterima oleh kedua belah pihak.
d.    Jangka waktu tertentu, yaitu menunjukkan bahwa kerja sama tersebut dibatasi oleh waktu. Artinya ada kesepakatan kedua pihak kapan kerja sama itu berakhir, dalam hal ini tentu saja setelah tujuan atau target yang dikehendaki telah tercapai.

2.    Maksud dan Tujuan Kerja Sama
Manusia sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan manusia lainnya untuk melakukan interaksi antarsesama dengan mengisi kehidupan sosialnya. Manusia dilahirkan tidak ada yang sempurna. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu untuk saling mengisi kekurangan dan kelebihan tersebut, manusia akan selalu membutuhkan kehadiran manusia lainnya. Begitupun jika dikaitkan dalam bentuk kerja sama di segala bidang kehidupan seperti  kerja sama antara atasan dan bawahan, antara bawahan dengan bawahan, kerja sama antara pengurus RT dan warganya, kerja sama antar presiden dan para menterinya, ataupun kerja sama dalam suatu wadah organisasi usaha. Misalnya, seorang pengusaha dalam melakukan kegiatan usahanya tentu memerlukan kerja sama dengan pengusaha lainnya sebagai mitra dalam melaksanakan usaha agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan bersama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Dengan demikina, bentuk kerja sama  yang baik seyogyanya tidak dilandasi oleh kepentingan sepihak saja, melainkan harus dilandasi oleh kepentingan bersama atas dasar kesepakatan yang saling membberikan manfaat dan membawa kebaikan bagi kedua belah pihak.
Dari pengertian kerja sama dalam paparan di atas, dapat disimpulkan maksud dan tujuan kerja sama usaha menurut Moh. Jafar Hafsah bahwa pada dasarnya maksud dan tujuan dari kemitraan (kerja sama) adalah win-win solution, maksudnya dalam kerja sama harus menimbulkan kesadaran dan saling menguntungkan kedua belah pihak. Pengertian saling menguntungkan bukan berarti bahwa kedua belah pihak yang bekerja sama tersebut harus memiliki kekuatan dan kemampuan yang sama serta mendapatkan keuntungan yang sama serta mendapatkan keuntungan yang sama besarnya. Akan tetapi kedua belah pihak haruslah saling memberi kontribusi/sumbangsih yang sesuai dengan kekuatan dan potensinya masing-masing sehingga keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh kedua belah pihak akan proporsional, artinya sesuai dengan porsi/peran dan kekuatan masing-masing. Dengan kata lain, usaha antara kedua belah pihak yang telah mengikat kerja sama tidak harus memiliki kemampuan atau kekuatan yang sama besar, tetapi yang terpenting adalah motivasi yang jelas yang melandasi kerja sama tersebut. Dengan demikian, kesuksesan kerja sama tidak akan tercapai kalau hanya salah satu pihak saja yang punya peran sementara pihak yang satunya hanya berpangku tangan dan hanya menuntut hasilnya saja. Oleh karena itu, sebelum penandatanganan kerja sama dilakukan, harus disepakati dahulu bagaimana bentuk kerja samanya, bagaimana aturan mainnya, bagaimana bentuk sanksi-sanksinya yang akan diberikan bila salah satu pihak ingkar janji.
3.    Prinsip-Prinsip Kerja Sama
Prinsip-prinsip kerja sama adalah sebagi berikut.
a.    Adanya Pembagian Kerja (Division of Work)
Pembagian kerja sama tujuannya adalah untuk penempatan karyawan sesuai dengan keahliannya yang dikenal dengan prinsip the right man of the right place. Pertimabangannya adalah sebagai berikut.
1)    Pada volume pekerjaan yang banyak dan beragam tidak bisa ditangani oleh hanya satu atau dua orang karyawan saja.
2)   Setiap karyawan sebaiknya harus memiliki keahlian, minat dan spesialisasi tertentu.

b.    Adanya Pembagian Wewenang dan Tanggung JAwa (Authority and Responsibility)
Dalam bekerja, setiap staf atau karyawan harus mempunyai wewenang dalam melakukan pekerjaannya dan setiap wewenang tersebut melekat suatu pertanggungjawabannya maka harus diberi peluan untuk dapat bekerja sama dengan semua pihak baik dengan pimpinan maupun dengann sesame staf/karyawan.
c.    Adanya Kesatuan Perintah (Unity of Command) dan Pengarahan (Unity of Direction)
Kesatuan perintah diperlukan agar karyawan patuh dan bekerja dengan baik sesuai bidangnya masing-masing. Karyawan juga harus mengetahui kepada siapa dia harus bertanggungjawab. Karyawan harus mengetahui kejelasan wewenang wewenang, tanggungjawab dan pembagian kerjanya. Dalam pelaksanaan pekerjaan, bisa saja terjadi dua perintah yang saling bertentangan, sehingga akan membingungkan karyawan dalam bekerja. Untuk itu agar ada satu kesatuan perintah, sangat diperlukan komunikasi dan kerja sama semua pihak.
d.    Adanya Ketertiban (Order) Organisasi
Ketertiban dalam organisasi akan terlaksana dengan adanya aturan yang ketat, kehingga tercipta budaya kerja yang sangat kuat. Ketertiban dalam bekerja dapat terwujud apabila seluruh karyawan mulai dari bawahan sampai atasan mempunyai displin tinggi dalam bekerja.
e.    Adanya Semangat Kesatuan (Semangat Korp)
Setiap karyawan harus memiliki semangat kesatuan, senasib dan sepenanggungan. Dengan demikian semangat kerja akan meningkat. Semangat kesatuan akan terwujud apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran, bahwa setiap karaywan sangat berarti dan sangat membutuhkan karyawan lainnya. Setiap bagian saling berkaitan dan membutuhkan bagian yang lain. Pimpinan perusahaan harus memiliki jiwa kepemimpinan sehingga mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp). Namun, pimpinan perusahaan yang suka memaksakan kehendak dengan cara-cara yang tidak baik akan melahirkan friction de corp yaitu perpecahan dalam korp.
4.    Proses Pengembangan Kerja Sama
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam bermitra atau bekerja sama, perlu diperhatikan rangkaian urutan proses pengembangan kerja sama seperti yang diuraikan oleh Moh Jafar Hafsah yaitu sebagai berikut.
a.  Memulai Membangun Hubungan dengan Calon Mitra
Sebelum kerja sama diwujudkan, kita harus melakukan penjajakan terlebih dahulu dengan calon mitra kita dengan baik dan tepat, sehingga kita tidak salah memilih. Jangan sampai kita memilih calon yang tidak diketahui latar belakangny, track record nya (rekan jejak), nama baiknya, dan tidak ada salahnya untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai calon mitra, kita mencari informasi dari berbagai pihak.
b.  Mengerti Kondisi Bisnis Calon Mitra
Apabila calon mitra usaha berpengalaman dalam dunia usaha, sebaiknya kita harus mengetahui kemampuannya seperti kemampuan manajemen, kemampuan teknologi, kemampuan sumber daya manusia dan kemampuan finansial. Sedangkan bila calon mitra kita belum memiliki pengalaman usaha, kita tetap harus mengetahui kemampuan finansial yang dimilikinya, sehingga akan menjadi pertimbangan layak tidaknya sebagai calon mitra usaha.
Hal ini penting kita lakukan, karena melakukan kerja sama usaha adalah membangun komitmen yang dituangkan dalam bentuk kesepakatan yang wajib dijalankan bersama dan menjadi tanggungjawab bersama sesuai dengan potensi dan kemampuan masing-masing. Bila calon motra kita tidak memiliki kemampuan seperti yang kita harapkan, kita dapat membatalkannya dan mencari calon mitra yang lain. Namun, bila calon mitra kita telah memiliki kemampuan seperti yang kita harapkan, maka kita dapat segera melakukan kerja sama sesuai dengan yang telah direncanakan.
c.   Mengembangkan Strategi dan Mengenal Detail Bisnis
Bila mitra kita telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah bagaimana mengembangkan strategi usaha dan mengenal detail bisnis secara tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur pembagian tugas dengan mitra usaha sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian diharapkan kita dapat mengembangkan usaha dengan baik, mencapai target, dan memperoleh keuntungan seperti yang kita harapkan bersama.
d.  Mengembangkan Program
Setelah pengembangan strategi usaha ditetapkan, langkah selanjutnya adalah pengembangan program yang merupakan rencana taktis yang akan dilaksanakan, kemudian disusun dan dituangkan dalam bentuk program kerja serta di informasikan kepada semua pihak yang terlibat dalam kerjasama, agar kita dapat bekerja secara optimal.
e.  Memulai Pelaksanaan
Setelah tahapan-tahapan tersebut diatas disiapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan cek ulang persiapan yang telah dlakukan dan mencoba memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi,, selanjutnya adalah tahap pelaksanaan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan bersama.
f.   Memonitor dan Mengevaluasi Perkembangan
Selama proses pelaksanaan harus selalu dilakukan monitoring atau pengawasan, sehingga dapat di evaluasi kekurangan-kekurangan atau hambatan-hambatan yang dihadapi. Dengan melakukan monitoring dan evaluasi, maka selanjutnya dapt dilakukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan yang dipelukan.

5.  Manfaat Kerja Sama
Salah satu aspek kerja sama sasarannya adalah target atau tujuan yang ingi di capai. Dengan adanya kerja sama di harapkan akan diperoleh manfaat dari pihak-pihak yang bekerja sama terebut, karena tidak ada kerja sama dalam bentuk apapun yang tidak mempunyai target atau tujuam akhir, yaitu memperoleh manfaat. Dengan melakukan kerja sama tentunya mereka mengharapkan sesuatu yang lebih dibandingkan hanya bekerja sendiri seperti lebih kuat dalam permodalan, lebih baik dalam penyediaan sumber daya manusia, atau lebih tangguh dan lebih siap dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini.
Manfaat kerja sama menurut H. Kusnadi, yaitu sebagai berikut.
a.    Kerja sama mendorong persaingan dalam mencapai tujuan dan peningkatan produktivitas.
b.    Kerja sama mendorong berbagai upaya individu agar dapat bekerja lebih produktif, efektif, dan efisien.
c.    Kerja sama mendorong terciptanya sinergi sehingga biaya operasional menjadi semakin rendah dan kemampuan daya saing meningkat.
d.    Kerja sam mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antarpihak terkait serta meningkatkan rasa kesetiakawanan.
e.    Kerja sama menciptakan praktek yang sehat serta meningkatkan semangat kelompok.
f.    Kerja sama mendorong ikut serta memiliki situasi dan keadaan yang terjadi di lingkungannya, sehingga secara otomatis akan ikut menjaga dan melestarikan situasi dan kondisi yang sudah baik.

Menurut Moh. Jafar Hafsah, manfaat kerja sama dibedakan menjadi sebagai berikut.
a.  Manfaat Produktivitas
Rumusan produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu dengan membagi output dengan input atau:
Produktivitas = Output : Input
Berdasarkan formulasi di atas dan sesuai dengan rumus 1+1>2, maka produktivitas meningkat bila dengan input yang tetap diperoleh output yang semakin besar. Produktivitas yang tinggi dapat diperoleh dengan cara mengurangi penggunaan input (tentunya dengan tidak mengurangi kualitas), sehingga dengan ouput yang tetap dan dengan penggunaan input yang sedikit akan menunjukkan peningkatan produktivitas.
b.  Manfaat Efisiensi
Manfaat efisiensi diperoleh setelah tercapainya penghematan aktivitas kerja di segala bidang, sehingga akan mengurangi pemborosan, dan menunjukkan grafik menguntungkan dilihat dari segi biaya, waktu dan tenaga. Hal ini dapat dicapai karena bentuk kerja sama adalah mengikat pihak-pihak yang melakukan kerja sama untuk mematuhi kesepakatan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Perhatikan contoh berikut.
Ada dua perusahaan yang melakukan ikatan kerja sama, perusahaan A memiliki kelebihan dalam modal yaitu berupa teknologi dan sarana produksi. Namun, perusahaan A tidak memiliki tenaga kerja yang cukup. Sementara itu perusahaan B memiliki tenaga kerja yang banyak tetapi kurang memiliki sarana produksi (modal) yang cukup. Oleh karena itu, dengan menggabungkan dua kelebihan dari perusahaan A dan B tersebut, diharapkan dapat dicapai penghematan tenaga maupun sarana produksi yang merupakan kekurangan atau kelemahan yang dimiliki kedua perusahaan tersebut. Untuk itu, tanpa adanya kesepakatan untuk mengikat kerja sama maka perusahaan A tidak dapat mengoptimalkan modalnya karena tidak mempunyai tenaga kerja yang mengoperasikannya dan perusahaan B tidak dapat mempekerjakan tenaga kerjanya karena tidak mempunyai cukup modal dan sarana produksi.
c.   Manfaat Jaminan Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas
Dengan sudah dicapainya manfaat produtivitas dan manfaat efisiensi, maka dengan melakukan kerja sama akan dicapai juga manfaat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dengan adanya penggabungan dua potensi dan kekuatan untuk menutupi kelemahandari masing-masing pihak yang bekerja sama (bermitra), maka akan dihasilkantingkat produktivitas yang tinggi dan efisiensi serta efektivitas dalam menjalankan kegiatan usahanya. Produktivitas menunjukkan manfaat kualitas. Dengan kualitas dan kuantitas yang dapat diterima oleh pasar maka akan dapat menjamin kelangsungan dan kesinabungan usaha.
d.  Manfaat dalam Resiko
Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan dan kedua pihak member kontribusi atau peran yang sesuai dengan kekuatan, petensi, dan keahlian masing-masing sehingga keuntungan atau kerugian yang dicapai atau diderita kedua pihak bersifat proporsional sesuai dengan porsi peran dan kekuatan masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melakukan kerja sama akan timbul rasa senasib dan sepenanggungan antara pihak yang bermitra. Untuk itu setiap resiko yang dihadapi, termasuk resiko menderita kerugian dalam pengolahan usaha, sudah sewajarnya ditanggung bersama antara pihak-pihak yang bermitra. Dengan demikian segala resiko yang timbul ditanggung oleh masing-masing menjadi lebih ringan.

6.  Macam-Macam Kerja Sama
Macam-macam kerja sama dilihat dari hubungannya dengan konsentrasi aktivitas manusia di masyarakat yaitu sebagai berikut.
a.    Kerja sama ekonomi, yaitu kerja sama yang disebabkan oleh adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang bekerja sama. Contohnya forum kerja sama ekonomi untuk kawasan Asia Pasifik dalam wadah kerja sama APEC (Asia Pacific Economic Cooperation).
b.    Kerja sama politik, yaitu kerja sama yang dipicu oleh adanya persamaan dan perbedaan kepentingan politik dari pihak yang bekerja sama. Contohnya kerja sama Negara-negara Asia Tenggara dalam wadah organisasi ASEAN (Association of South East Asian Nations).
c.    Kerja sama sosial, yaitu kekrja sama yang disebabkan adanya persamaan dan perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang bekerja sama. Contohnya ECOSOC (Economic and Social Council), yaitu Dewan Ekonomi dan Sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negara di dunia/anggota PBB.
d.    Kerja sama antarumat beragama, yaitu kerja sama yang dipicu oleh adanya sentimen agama. Contohnya kerja sama antarnegara Islam dalam wadah OKI.

Macam-macam kerja sama dilihat dari pandangan sosiologis dengan konsentrasi kerja sama antarkelompok yaitu sebagai berikut.
a.    Bargaining, yaitu kerja sama perorangan atu antarkelompok untuk mencapai tujuan tertentu dengan perjanjian saling menukar barang, jasa, kekuasaan, atau jabatan tertentu. Contohnya sebagai berikut.
1)    Kerja sama pelanggan perorangan, yaitu kerja sama dengan kantor pribadi atau perorangan.
2)   Kerja sama kolektif, yaitu kerja sama dengan kantor yang dilakukan secara kelompok. Bentuk kerja sama dilakukan biasanya karena pelanggan tidak mempunyai tempat, kantor, atau lembaga hokum yang resmi.
3)   Kerja sama kantoran, yaitu kerja sama pelanggan yang sudah berbadan hukum. Misalnya kantor pemerintah, swasta, perusahaan bisnis.
b.    Cooptation, yaitu kerja sama dengan cara bersedia menerima unsur-unsur baru dari pihak lain dalam organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan stabilitas oragnisasi.
c.    Coalition, yaitu kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, tetapi tetap memiliki batas-batas tertentu dalam kerja sama sehingga jati diri dari masing-masing anggota koalisi tetap terjaga. Contohnya koalisi partai-partai politik di DPR.

Macam-macam kerja sama dilihat dari sudut manajemen dengan istilah collaboration yaitu sebagai berikut.
a.    Kerja sama antara pimpinan/manajer dengan staf
b.    Kerja sama antara sesama staf
c.    Kerja sama antara sesama karyawan atau kolega

7.    Cara Menumbuhkan Semangat Kerja Sama
Cara menumbuhkan ssemangat kerja sama yaitu sebagai berikut.
a.  Tentukan Tujuan Bersama dengan Jelas
Setelah tim kerja terbentuk, segera menentukan langkah-langkah tujuan kerja sama karena tanpa arah dan tujuan yang jelas, kerja tim tidak akan menghasilkan apapun. Dengan adanya tujuan yang sudah ditetapkan, berarti ada target yang harus diraih. Hal ini akan memotivasi tim dan para anggotanya untuk lebih giat bekerja sesuai dengan job description-nya (sesuai dengan bidang keahliannya).
b.  Perjelas Keahlian dan Tanggung Jawab Anggota
Agar terbentuk kerja sama tim yang solid dan saling mendukung, masing-masing anggota tim harus bertanggung jawab terhadap tugas bidang pekerjaannya dan harus sesuai dengan keahlian masing-masing. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan tim akan mudah dicapai, karena semua anggota tim saling mendukung.
c.   Sediakan Waktu Untuk Menentukan Cara Bekerja Sama
Seperti telah diutarakan diatas, tujuan hanya bisa dicapai melalui kerja sama tim yang baik dan solid. Kerja sama tim harus terus dilakukan dan tentunya memerlukan waktu untuk berembuk dan tukar pikiran. Untuk itu segera sediakan waktu untuk menysun pedoman, dalam pedoman tersebut berisi kesepakatan dari semua pihak yang terlibat, sehingga apa yang telah direncanakan bersama.
d.  Hindari Masalah yang Bisa Diprediksi
Bagi seorang pimpinan yang cerdas dan dekat dengan stafnya, biasanya dapat mengantisipasi lebih dini masalah-masalah yang bisa terjadi dengan mengarahkan anakbuahnya agar sesegera mungkin dapat mengenali sumber-sumber permasalahan. Apabila sumber masalah sudah dapat diatasi, tentunya oraganisasi perusahaan dapat kembali normal melakukan aktivitasnya.
e.  Gunakan Konstitusi atau Aturan Tim yang Telah Disepakati Bersama
Pada intinya tim bekerja harus sesuai aturan yang telah disepakati bersama dalam pedoman kerja. Apabila aturan tersebut dipatuhi akan dapat membantu mengendalikan tim dalam menyelesaikan pekerjaannya.
f.   Ajarkan Rekan Baru Satu Tim
Anggota tim yang baru harus segera beradaptasi. Biasanya pimpinan tim langsung memberitahu tata cara bekerja sama dalam tim, cara anggota tim saling berinteraksi antarsesama, dan saling membutuhkan satu sama lain, sehingga tim dapat bekerja denga baik dan optimal.
g.  Selalu Bekerja Sama
Kunci bekerja sama adalah open management, keterbukaan. Tim harus membuka pintu lebar-lebar terhadap ide dan gagasan anggota tim maupun gagasan pihak lain. Ciptakanlah lingkungan jerja yang harmonis dan selalu dapat bekerja sama menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas sesuai dengan ide dan gagasan bersama.
h.  Wujudkan Gagasan Menjadi Kenyataan
Ciptakanlah gagasan-gagasan kreatif untuk memacu tim mewujudkannya menjadi kenyataan, sehingga tim mempunyai semangat kerja tinggi meraih tujuan.
i.   Aturlah Perbedaan Secara Kreatif
Di organisasi manapun, perbedaan pandangan dalam mengeluarkan ide atau pendapat adalah hal yang biasa. Apabila perbedaan tersebut dapat dikelola dengan aktif dan bijaksana, dengan cara mengadaptasi perbedaan tersebut menjadi bagian konsensus yang produktif, bukan tidak mungkin akan menjadi kekuatan yang besar untuk memecahkan dan mengatasi masalah.
j.   Perangi Virus Konflik
Jangan sekali-sekali memelihara konflik, karena bila konflik dibiarkan akan menjadi virus berbahaya. Untuk itu segera perangi konflik pada sumbernya. Sumber konflik biasanya terdapar pada pembagian tugas pekerjaan yang tidak merata seperti ada yang terlalu berat tetapi ada juga yang mendapat pekerjaan sangat ringan, ada yang sesuai job dan keahliannya tetapi ada juga yang tidak sesuai job dan keahliannya, juga tidak terbuka dan saling curiga. Untuk itu pimpinan harus bijaksana tetapi tetap tegas dalam mengelola manajemen konflik agar tidak meluar, yaitu dengan cara tim harus saling terbuka. Lakukanlah pembagian kerja yang adil dan bekerja sesuai dengan job-nya, sehingga anggota tim dapat bekerja denga enjoy danlebih bisa berkonsentrasi, karena bekerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
k.  Saling Percaya
Biasanya awal timbulnya rasa saling tidak percaya adalah adanya kebijakan yang tidak transparan, mulai merugikan salah satu pihak, perjanjian kerja atau consensus mulai dilanggar. Jika kekpercayaan antaranggota mulai hilang, sulit bagi tim untuk bisa bekerja sama dengan baik. Situasi ini tidak baik  bagi tim. Untuk itu segera lakukan pembenahan yaitu diawali dengan saling terbuka dalam bekerja, tidak ada lagi saling curiga, dan siap berbagi informasi. Dengan demikian semua beban pekerjaan yang dihadapi seberat apapun akan dapat diatasi apabila ada keterbukaan dan saling percaya terdadap semua anggota tim yang terlibat.
l.      Saling Memberi Penghargaan
Salah satu faktor yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik adalah penghargaan. Pimpinan menghargai hasil kerja keras karyawannya. Mereka telah member kontribusi terhadap organisasi/perusahaan dengan bekerja sebaik-baiknya. Bentuk penghargaan terhadap karyawan tidak harus berupa uang tetapi dapat juga berupa perhatian, tegur sapa, tidak selalu menjaga jarak terhadap bawahan. Setelah tim dikumpulkan untuk merayakannya, karena telah selesai mengerjakan pekerjaan besar tersebut. Itulah bentuk saling memberikan perhatian.
m.  Evaluasi Tim Secara Teratur
Tim yang baik, efektif, dan solid akan selalu mengevaluasi hasil kerja tim secara berkala, sehingga hasil evaluasi kerja tersebut dapat dijadikan acuan atau referensi untuk pekerjaan-pekerjaan berikutnya, agar lebih baik.
n.   Jangan Menyerah
Apabila tim menghadapi tugas yang sulit dan berat dengan kemungkinan berhasil sangat kecil, walaupun sudah mengerahkan semua daya kreativitas dan sumber daya yang dimiliki, bisa saja tim menyerah. Namun, bila hal itu terjadi jangan pasrah dan jangan menyerah. Masih ada jalan untuk meningkatkan semangat anggota tim yaitu dengan cara memperjelas dan mempertegas mengapa tujuan tertentu menjadi sangat penting untuk diraih, karena tujuan merupakan sumber energi utama tim dan rohnya tim untuk dapat bekerja sebaik-baiknya.






Selasa, 11 Februari 2014


Dekorasi Kamar Tidur Hello Kitty
Bagi anak remaja sekarang pasti sangat menyukai si hewan kucing kan? atau biasa kita kenal dengan sebutan Hello Kitty. Mungkin sebagian orang rela mengeluarkan uang yang banyak demi untuk mengoleksi barang – barang yang berbentuk hello kitty. Nah, disini saya mempunyai beberapa design kamar hello kitty siapa tahu kalian tertarik dan mau mengikutinya..






Pages

Followers